BUKU
UNTUK PAPUA (BUP) DIDIRIKAN DI SURABAYA !
By. Mesak Pekei
Surabaya _ relis media pada 17/03/2014.
BUP didirikan oleh sebagian orang yang ada di kota surabaya.
BUP di surabaya mulai ada sejak bulan
september 2012, BUP juga kami sebut sebagai mediah sosial. Karena, kami
membangun komunikasi melalui mediah sosial saja seperti Facebook, Twiter, blogspot,
dan E-mail, saat di kunjungi media ini.
Kami lebih mengutamakan ade-ade kami
yang masih duduk di tingkat SD, dan kami rencana membuka taman-taman baca bagi
para murid. Karena, anak papua itu tdak ada yang bodoh tetapi yang ada hanya
kurangnya vasilitas yang tidak memadai di tanah kita Papua, tegasnya.
Menurut ketua panitia (lupa nama), kami
telah berhasil memberikan buku di beberapa kota di papua seperti Sorong,
Merauke dan Jayapura. Namun, BUP ini sudah jaringan atau stock di sebagian kota
di papua seperti Wamene, jayapura, nabire, biak, manakwari dan sorong.
Dana yang akan di kumpulkan saat
Turnamen futsal ini, semuanya akan di manfaatkan untuk mencari, membeli
buku-buku kurikulum lama maupun baru. Kemudian akan kami kirimkan k papua di
beberapa kota yang menjadi prioritas kami, tegasnya saat di kunjungi media ini.
Hal tersebut di benarkan oleh ketua
panitia Turnamen futsal yang di adakan oleh BUP itu sendiri. Bup mengadakan
turnamen futsal guna, memperkenal bup di kalangan mahasiswa di surabaya. Agar
para mahasiswa tahu bahwa BUP telah dan lagi berjalan utuk menyumbangkan buku
kepada ade-ade kita di papua, tegasnya.
Mahasiswa
Papua sebagian kesal karena pada saat pendiriannya tidak di undang ecara umum !
Sesi tanya jawab dengan para mahasiswa
yang di adakan pada tanggal 17/03/2014 di kamasan (Aula Asrama Papua) surabaya.
Karena, tidak sesuai prosedur atau tidak meminta izin kepada ketua Ipmapa
surabaya Jhon Ukago. Tegasnya ini salah satu pelanggaran yang melanggar etika
organisasi. Seharusnya ada rapat terbuka atau memintah izin berdasarkan
prosedur organisasi.
Para mahasiswa merasa kesal dan marah
kepada sebagian teman-tema yang mendirikan secara diam-diam saja di kalangan
sendiri dan tidak melingkup secara umum.
Penjelasan yang di utaran oleh bebera
teman adalah hampir sama seperti, “ kami juga memiliki hati yang besar untuk
membantu namun tak ada kesempatan yang layak dan kesibukan” oleh karena itu,
agar lain waktu teman-teman mengundang kami agar kami juga memberikan ide atau
gagasan, sumbangan berupa buku kepada ade-ade kita di Papua.
Di selah itu, sebagian mahasiswa papua
merasa senang dengan hadirnya BUP karena BUP ini sangat membantu ade-ade kita
yang sedang duduk di bangku SD. Karena BUP lebih khususkan ke SD dan mata
pelajaran Kurikulum saja.
Harapan
!
Semoga di balik semua itu tak ada hal
yang membinggungkan antara peerima buku dan pemberi buku. Dengan berjiwa besar,
harapan besar, berhati besar dan berhati iklas itu akan di balas oleh SANG
KHALIK, kiranya perjuangan ini menjadi bermanfaat bagi kita semua lebih khusus
kepada ade-ade kita yang nantinya akan mendapatkan buku. Tegasnya !.
By. Mesak Pekei