MUARA DANAU TIGIPEKU NEWS
HAM    DATA    FOTO    AKSI-DEMO    OPINI    CERPEN    ARTIKEL    AKTIVITAS    VIDEO   

KATAKAN YANG SEBENARNYA

KATAKAN YANG SEBENARNYA
KATAN YANG SEBENARNYA

KATAKAN YANG SEBENARNYA

KATAKAN YANG SEBENARNYA
KATAKAN YANG SEBENARNYA

KATAKAN YANG SEBENARNYA

KATAKAN YANG SEBENARNYA
KATAKAN YANG SEBENARNYA

BERITA SEBELUMNYA

DEKLARASI MINUMAN KERAS DI TIMIKA



DEKLARASI MINUMAN KERAS DI TIMIKA

Timika- Parlemen Rakyat Daerah (PRD)-Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilaya bomberay Timika mengelar Deklarasi minuman Keras, dan semua minuman beralkohol.
Deklarasi minuman keras dan minuman beralkohol yang di lakukan pada 27/08/2015, Orang yang hadir dalam acara deklarasi ini kurang lebih 90-100 orang. Orang yang hadir tidak hanya, anggota KNPB-PRD timika tetapi yang hadir dalam acara ini adalah toko adat, toko agama, toko pemerintahan, serta berbagai kepala suku dari setanah papua dari sorong sampai merauke yang ada di tanah Amungsa (Timika).

Walaupun semua kepala suku tidak hadir tetapi, ada perwakilan yang di utusnya untuk mengikuti acara deklarasi miras ini.
Sebelum beberapa hari deklarasi miras, kami sudah membagikan berita acara atau undangan resmi kepada semua organ seperti, pemerintahan, pihak kamanan, semua kepala suku, serta kepada toko agama, toko adat dan kepada semua masyarakat, kata ketua PRD Abiud Degei di selah sambutannya.

Deklarasi miras yang berjudul “ Deklarasi “Larangan Memproduksi, Menjual dan Membeli serta Mengkomsumsi Minuman Keras atau Alkohol di Tanah Mimika-Papua. Dengan Thema “ Selamatkan Generasi Penerus Bangsa Papua dari Virus Minuman Keras “. 

Deklarasi miras di lakukan guna, menjaga ketertiban kota, menjaga terjadinya pengaruh terhadap generasi penerus bangsa papua yang kian mudah dipengaruhi oleh miras. Karena, miras ini sangat mempengaruhi generasi penerus bangsa papua.

Acara Deklarasi Miras ini dibuka dengan ibada singat yang dibawakan oleh pendeta Bagau, dan dilanjutkan dengan pembacaan larangan miras, panduan miras, serta penjelasan efek negative dari miras itu sendiri. Serta, di tanda tangan di atas surat pernyataan sikap oleh semua kepala suku atau yang mewakili yang hadir saat acara Deklarasi miras.
Sebagai symbol Larangan Memproduksi, Menjual dan Membeli serta Mengkomsumsi Minuman Keras atau Alkohol di Tanah Mimika-Papua pak. Pendeta Adii memecahkan sebua botol Minuman Keras berisi kosong menggunakan Martelu (Hamerk).
Surat pernyataan yang ditanda tangan oleh semua kepala suku, perwakilan pemerintah, perwkilan pihak Keamanan, toko agama, toko adat serta ketua PRD-KNPB, toko perempuan ini akan di bagikan ke yang bersangkutan, untuk di tindak lanjuti. 

Terutama kepada bapak. Bupati yang mengijinkan bisnis miras di kota timika. Karena, yang memberikan Surat Izin Usaha (SIU), Surat izin berdagang (SUB) dan kepada dinas perdagangan yang mengijinkan berdagang miras di kota ini, kata Degei saat membawakan kesan-pesannya. 

Semoga semua ini berjalan dengan harapan kami bersama, untuk menjaga generasi penerus bangsa papua. Karena, kita orang papua sangat mudah di penggaruhi dengan hal buruk moderenisasi. /Mesak P/KMN/.  






GENERASI TERUS BERGULIR

GENERASI TERUS BERGULIR
Kehidupan adalah suatu abstrak yang di anugerahkan oleh yang Maha Kuasa. Kehidupan pulah
adalah suatu proses untuk mencapai impian yang di harapkan menuju kepada kesuksesan dan
berbahagia dalam suatu rukun atau keluarga kecil.
Tidak terlepas dari berbagai liku-liku hidup yang mesti dijalaninya keluarga kecil berharap untuk
untuk selalu bahagia.
Seorang Tete berharap untuk anaknya selalu hidup bahagia dalam kebutuhan yang tercukupi apa
adanya, dan seorang tete berharap unutuk anaknya selalu menerima kebutuhan apa adanya.
Dengan yakin bahwa anaknya anak bahagia dengan keluarganya. Begitu pulah seorang ayah yang
berkeinginan anaknya bahagia melebihi sang Ayah, itu harapan seorang Ayah.
Kesuksesan anaknya adalah kebahagiaan seorang Orangtua. Begitupulah sebaliknya Kebahagiaan
anaknya adalah kesuksesan orangtua dalam mendidiknya.
Seiring dengan berjalannya waktu seorang Tetepun meninggal Dunia. Semua nasehat Tete
tertumpuk pada seorang Ayah. Tidak sabar seorang Ayah untuk mengajarkan Semua  Nasehat dan
Didikan kepada Anaknya. Hingfa sampai kini, semua Nasehat dan didikan kedua orangtua
tertumpuk pada diri anda dan saya untuk mengajarkan kepada anak kita.
Zaman Laodekia mengajarkan kita bahwa kita harus beranak cucu dan hidup bahagia dalam satu
payung keakraban. Tak ada saling benci antara KAU, AKU DAN DIA karena, kebencian membawah
malapeta yang menghancukan kehidupan dan kerukunan kita. Karena, Hukum ALLAH , Hukun Adat,
dan Hukum Karma akan menjaga kita pada ujungnya.
Ketika itu pula, kehidupan kita akan terancam secara KETIGA hukum yang berlaku. Serta pada
ujungnya akan membinasakan kita.
Inti daripada sebuah tulisan saya adalah Seorang laki-laki ataupun perempuan wajib memiliki
pasangan hidup agar memiliki seorang keturunan. Karena, keturunan dan Segenerasi sangatlah di
butuhkan.
Jangan hanya mencari kepuasan sesaat, kebahagiaan sesaat, kenikmatan sesaat. Karena itu akan
menghancurkan kehidupan kita secara Rohania, dan Jasmania kita serta pada ujungnya
membinasakan diri kita dengan KETIGA hukum di atas.
Ruang renung~~ Mesak Pekei

PEMBAINTAIAN YANG TAK KUNJUNG BERAKHIR



PEMBAINTAIAN YANG TAK KUNJUNG BERAKHIR
AYAH CERITAKAN SEBUAH CERITA TENTANG BURMA !

Dusun Burma memiliki kota yang indah di tutupi dengan kayu Hitam dan kayu Jati, disitu juga terdapat singga liar dan gajah-gaja. Disana juga terdapat batu safir seribu emas bahkan memiliki batu ruby. jadi akhirnya, semua ini menjadi cerita karena semua yang berharga di ambil orang, dan membuat mereka sangat miskin dari negerinya semua itu diambil oleh Tentara yang datang dari jauh, (Rangoon 1947).
Saat itu, tentara menjemput jendral Aung San Suu Kyi”  di kediaman rumahnya dan membawah ke kantor para toko pejuang Burma berada. langsung seorang Jendral yang memimpin rapat tertutup dengan para took-toko pejuang lainnya. Namun, para tentara itu, ternyata mendapatkan suapan dari Negara. Tidak lama kemudian toko-toko pejuang itu di tembaki bersama Jendral Aung San Suu Kyi”  yang sedang memimpin rapat perjuangan Negara Barma hingga nyawa melayang.
Jendral Aung San Suu Kyi”  mempunyai satu istri dan satu anak perempuan.
Oxford 1998
Setelah beberapa tahun kemudian, si gadis anak Jendral Aung San Suu Kyi”  itu menikah dengan Prof. Michael, yang sering disapa prof. Aris. Saat itu, mereka tinggal berpisah istrinya tinggal di Burma dan suaminya di Oxford. Seorang suami bekerja sebagai seorang Dosen di salah satu Universitas di Oxford, serta mereka memiliki dua (2) anak laki-laki Kim dan Alexander, Prof. Aris mengalami penyakit kanker selama bertahun-tahun. Penyakit kanker berjenis Prosted, dan di sarankan agar selalu menjaga saran dokter, karena dia punya waktu hanya lima (5) bulan sampai lima (5) tahun.
Anak Jendral istri Michael bernama Suu (Sebutan hari-hari). Jutaan orang di Burma mengharapkan suu agar perjuangan mereka selalu demokrasi dan memihak rakyat Burma.
Suu juga selalu menuliskan buku tentang perjuangan rakyat Burma, buku yang berjudul atau thema “ My Father by Aung San Suu Kyi” Ayaku oleh Aung San Suu Kyi. Oxford 1988, keluarga Michael kembali tinggal bersama di Oxford pada 1988. Sedangkan seorang ibu dari Suu yang lanjut usia masih tinggal di Burma.
Pada tahun 1988, tayangan Tv menayangkan pembantaian Demonstran para Mahasiswa Burma oleh para penguasa yang menuntut keadilan, dan pembebasan rakyat Burma di jl. Rangoon. Tentara menewaskan puluhan mahasiswa dalam jarak dekat dan sebagian luka berat.
Para demonstran meminta kepergian La Junta yang memerintah Negara itu dengan tangan besi sejak kudeta di tahun 1962. Saat itu, Razim Burma diakui sebagai salah satu yang paling menindas dan rahasia. Meskipun pihak berwenang bersedi menghancurkan pemberontakan tersebut. Kenyataannya di di alami seperti puluhan Mahasiswa di bunuh, saat itu pula dukungan mulai berkembang dari setiap Negara atau penjuru dunia.
Suu memutuskan untuk harus balik ke Burma (Tempat asalnya) untuk menemui Ibunya yang lagi sakit di rumah sakit di Burma. Suu mendapatkan Visa selama (sesuai kebutuhan) namun, ia di jaga ketat saat pemeriksaan visa/pasward ternyata ia menggunakan nama lengkap Ayahnya “Aung San Suu Kyi”  seorang Jendral yang di bunuh oleh tentara setempat. Kemudian, ketahuan pula profil dari pada Suu.
Hadirnya Suu di Burma menjadi bahan pembicaraan besar-besaran oleh para Penguasa atau para Tentara. Serta, para tentara mengawasih setiap langkah dari Suu. Saat itu, pembantaian terus bergulir di kalangan mahasiswa sampai di dalam Rumah Sakit. Para mahasiswa serta anak sekolah yang berpakaian lengkap pun ikut demonstran hingga ribuan mahasiswa dan anak sekolah di tembak, di bunuh. Para demonstran itu berteriak “ Perjuangan kita” sambil menggangkat poster Jendral Aung San Suu Kyi”  nama bapaknya.
Rumah sakit di Burma menjadi sasaran, serta seorang dokter terbunuh Sadis karena teriak menyampaikan “Biarkan mereka, mereka adalah pasien”. Setelah beberapa jam kemudian, tayangan Tv di dunia menyiarkan kejadian yang terjadi di Burma.
Suu mengunjungi kedutaan besar Inggris yang ada di Burma, untuk menelpon suami dan anaknya karena susah mendapatkan telephone di Burma serta masih diawasi setiap langkahnya. Kemudian, Suu memilih untuk tinggal di rumah peninggalan ayahnya bersama dengan para penjaga/pelayan rumah.
Para penguasa Burma menguasai dan tetap memantau mengikuti setiap langkah dari Suu serta memperlambat perjuangan yang harus DIA mulai dari mana. Para penguasa dan tentara melakukan berbagai cara untuk memperlambat perjuangan Burma oleh (Suu).
Para penguasa mengijinkan domontstran besar-besar tanpa pembantaian sebelumnnya, namun Jendral tentara mengutuskan untuk semua posko perjuangan yang ada di Burma  dibongkar serta menangkap semua aktivis Burma dan dipenjarakan. Ketegasan ini, membuat para aktivis Burma tertangkap dan dipenjarakan semua serta mengawasih ketat pertemuan-antara toko-toko perjuangan bersama “Aung San Suu Kyi” secara terbuka maupun tertutup.
Pertemuan terbuka yang di pidatokan oleh “Aung San Suu Kyi”, dihadiri jutaan rakyat Burma. Pidato ini, sekaligus menyampaikan kepada dunia bahwa ‘Keinginan Rakyat Burma didengar Dunia” serta keinginan dari dunia menjadi demokrasi multipartai. Oleh karenanya, kami ingin menunjukan perjuangan rakyat Burma yang turun temurun hingga saat ini agar dunia tahu keinginan rakyat Burma. Ia menegaskan latarbelakang Suu, ia menikah dengan rakyat asing namun, “Rasa cintanya dan Pengapdian kepada Rakyat maupun Negaranya sangat dasyat”. Serta kami akan meminta pemilu yang bebas (Referendum) bebas, dalam waktu yang dekat akan terwujud (katanya). Pertemuan atau pidato mimbar bebas itu, di tayangkan di Tv dunia maupun Tv local Burma. Bahwa dunia telah mengetahui.
Liga Nasional Untuk Demokrasi !
Michael seorang professor di salah satu University di Oxford (Suami Suu) mendatangi kedutaan besar Inggris untuk memperbanyak buku perjuangan yang ditulis oleh istrinya dan memperbanyak (Foto copy) selebaran dari NLD (National League for Democracy) bertuliskan “Liga Nasional Untuk Domokrasi”. Itu pun, masih juga di ikuti oleh tentara Burma pro demokrasi atau para intelejen Negara. Sang suami Suu bekerja keras membangun komunikasi bersama kedutaan besar Inggris dan mempergunakan mesin cetak maupun foto copy untuk memperbanyak selebaran “Liga Nasional Untuk Domokrasi” lalu membagikan kepada rakyat Burma serta melakukan mimbar-mimbar terbuka yang di saksikan langsung mediah dan Tv dunia.
Setelah beberapa hari kemudian, para intelejen atau mata-mata membawah selebaran tersebut kepada panglima tentara Jendral. Kemudian, ternyata kerja dari Prof. Michael suami Suu telah di ketahui oleh tentara dan membatalkan Visa hingga detik itu,  serta harus di brangkatkan pagi hari ke oxford. Suu mengkampanyekan pemilu bebasa (Referendum) di setiap wilayah Burma dari kota hingga dusun desa, setelah balik Dia dikagetkan dengan kematian Ibunya. Namun, Suu tidak berhenti sampai disitu, sementara di Tv sedang menayangkan dokumenter pemakaman bapaknya di layar kaca. Suu tetap yakin pada perjuangan yang ia tekuni.
Sementar, beberapa hari berlalu Suu di kagetkan dengan kedatangan tamu di halaman rumah atau kediamannya, melirik dan melihat ternyata seorang Jendral Nyunt dengan menawarkan agar Suu meninggalkan kota Burma dan kembali ke oxford, namun Suu bersikeras untuk akan tetap berjuang atau sampai referemdum selesai kata Suu. Karena Suu begitu keras kepala, Jendral Nyunt keluar meninggalkan Suu dari rumahnya. Setelah itu, panglima Jendral menekankan kepada anak buahnya untuk mempertegas tekanan kepada wanita itu “Aung San Suu Kyi” .  Tetapi,  Suu masih dalam tahanan rumah selama puluhan tahun. Setelah beberapa tawaran dari para Jendral Burma, Suu juga masih bersikeras untuk mempertahankan perjuanganya. Akhirnya Suu di bebaskan dari tahanan dalam rumah selama 15 tahun Aung San Suu Kyi” di bebaskan pada tahun 2010.
Maret 1999
Prof. Michael suami Suu meninggal Dunia di rumah sakit “Churchill Hospital “ di Oxford pada hari ulang tahunnya yang ke-53 setelah menjalani penderitaan kanker yang bertahun-tahun di deritanya. Setelah sang suami membantuh segala bentuk perjuangan yang dilakukan oleh istrinya “Aung San Suu Kyi”. Saat itu, Aung San Suu Kyi” sang istri masih berada di Burma Negara asalnya untuk memperjuangkan kemerdekaan negaranya. Namun, Aung San Suu Kyi” hanya bisa menahan rasa sakit hati yang paling dalam, serta tangisan air mata yang tak juga henti.
Rangoon 2007
Akhirnya Suu di bebaskan dari tahanan dalam rumah selama 15 tahun Aung San Suu Kyi” di bebaskan pada tahun 2010. Rakyat Burma demonstrasi besar-besaran di depan kediaman “Aung San Suu Kyi”, hanya membanggakan putri perai Nobel itu. Namun, Amnsti Internasional Dewan Burma terus memiliki catatan buruk Hak Asasi Manusia (HAM) Dia dituduh melakukan kekerasan termasuk kepada anak-anak, pembantaian, penyiksaan, pemerkosaan, dan kerja paksa. Hingga saat ini ada 2.100 tahanan politik, termasuk wartawan tv. Beberapa rekan mereka telah berani memberikan kontribusi untuk film ini.
“ Please use you liberty to promote ours” – Gunakan kebebasanmu untuk mendukung kami, Aung San Suu Kyi”. ---------------------- Mesak Pekei – sumber: (Wach Film).

Pembantaian oleh TNI-POLRI !
Ketidak adilan yang di lakukan oleh Tentara Nasional Indonesia pada 08 Desember 2014 di kota Enarotali ibu kota Paniai, yang mengorbankan delapan (8) warga sipil tewas lima (5) diantaranya anak sekolah.
Masalah berawal dari Pondok natal yang di buat oleh beberapa anak sekolah. Akhirnya, kelima anak sekolah menjadi korban tanpa alasan.

“Duka rasa, duka hati yang menikam batin hingga tak tertahankan tangisan yang berguyuran membasahi bumi cenderawasih. Karena, melihat rakyat tak bernoda menjadi korban perbudakan tentara nasional indonesia”.
Saya di bunuh oleh mereka tanpa alas an yang jelas. Semuanya ini ini hanya mau menghabisi kami orang papua. Salam berjuang rakyat papua hingga menang. Salam dari rakyat tak bernoda.
Aksi di Tanah ini !
Semua kebijakan dan demokrasi tidak bersahabat dengan rakyat kecil. Rakyat kecil menjadi kaum minoritas di daerahnya sendiri. Aksi dan reaksi yang dibuat oleh rakyat kecil ini tidak lagi bermanfaat di mata kaum penegak hukum maupun keadilan di negeri ini.
Aksi mendatangkan pembunuhan, pembantaian, penghinaan, pemerkosaan, dan penghinaan serta menjadikan sebagai daftar pencarian orang (DPO) yang di lakukan oleh para tiku-tikus negara yang beroperasi di negeri terhadap rakyat kecil.
Aksi dan reaksi yang dilakukan di tanah ini hanya membawah malapetaka bagi kaum kecil, entah kemana sistem keadilan dan demokrasi yang sebenarnya berguna bagi rakyat. Sedangkan semua reaksi maupun aksi ditutupi oleh kaum penegak hukum yang ada di negeri ini hanya kejahatan yang melimpah rakyat kecil.


PEMBANTAIAN YANG MASIH BERLANJUT 2015
1 Mei adalah hari aneksasi bangsa papua kedalam bingkai nkr secara tidak demokrasi kepada rakyat papua pada 1962. Aksi demonstran yang di lakukan seantero pulau papua pada 1 Mei 2015 mengorbankan pulahan aktivis dan rakyat sipil menjadi korban pembantaian atas demonstran itu oleh TNI-POLRI tanpa di pantauan wartawan nasional dan internasiol. Wartawan lokal papua pun menjadi korban ketika peliputan saat demonstran. Seakan keadilan maupun demokrasi di papua tidak berguna, secara tidak kemanusiawi yang tentara razim Jokowi dan Jusuf Kala. Lebih banyak aktivis dan rakyat sipil di tahan dan dibantai 1 Mei 2015 dari seantero papua. Hal ini menjadi isu yang tidak bermakna bagi tentara karena kurangnya jurnalis nasional serta wartawan internasional. Hingga ratus orang di tahan dan dipenjara serta mengorbankan nyawa hingga tewas. 474 aktivis dan rakyat sipil di tahan dalam aksi demonstran ini.

ORANG TUA MURID SEKOLAH SD INPRES TETAP PAGI



 ORANG TUA MURID SEKOLAH SD INPRES TETAP PAGI

KNM_ Timika, 27/07/2015, orangtua murid dan kepala bagian bersama kepala sekolah beraduh mulut di depan SD Impres Kwamki baru.

Beraduh mulut terjadi ketika orangtua murid dari SD inpres bertahan pada sekolah pagi. Karena, yang sebelumnnya SD Impres yang punya sekolah. Pada tahun 2010 SD Negeri di mekarkan oleh dinas terkait, namun SD Negeri masih menggunakan gedung SD impress yang ada di Kwamki baru Timika.

Kronologis awal sebelum aduh mulut terjadi: murid yang sekolah pagi berdatangan bersama orangtua, namun informasih yang disampaikan oleh kepalah sekolah SD Negeri bahwa, “Kami masih mengatur ruangan” ketika itu orang murid sekolah pagi tidak menerima lalu terjadi keributan. Kata, Kepalah Sekolah Ibu Agapa “Kepala Sekolah SD Impres kwamki baru timika”. 

Orangtua murid sekolah pagi ribut karena, mereka mempertahankan anak-anaknya harus sekolah pagi. Karena, SD Inpres sudah ada dari dulu dan merekalah yang punya sekolah. SD negeri hanya menumpang, karena baru di mekarkan pada tahun 2010 silam.
Setelah beberapa jam kemudian, Kepala Dinas P&P mendatangi sekolah. Diselah wawancara yang di lakukakan mediah ini, beliau mengatakan “Hal ini wajar saja terjadi, antara kedua orangtua murid dari SD Inpres dan SD negeri. Oleh karena, kami akan dan sedang mengupayakan untuk mencari lahan untuk pembangunan sekolah SD Negeri. Jadi, kedua orangtua murid bersama guru sabar saja, serta tetap menjalankan tugas/ aktifitas belajar seperti biasa. Serta masalah kedua SD ini kami telah diskusi juga antar bebera bawahan saya. Kata kepala Dinas P&P. /Mesak Pekei/


TOGEL MERAJA DUNIA PAPUA, TOGEL MEMBUNUH KARAKTER



 TOGEL MERAJA DUNIA PAPUA, TOGEL MEMBUNUH KARAKTER
Kabar Muara News- Timika, pebandar togel, dadu, menjerajahi dunia papua. Berdasarkan hasil pemantauan mediah ini, bahwa setiap sudut maupun tenggah kota di penuhi dengan Bandar togel dan dadu yang tak juga di kendalikan oleh masyarakat. Hasil pantauan pada 13/7/15.
Berdasarkan pantauan yang di lakukan oleh mediah ini, keseluruhan masyarakat papua terlibat dalam permainan togel maupun dadu yang dilakukan oleh pihak tertentu. Rakyat yang ikut bermain tidak hanya sekelompok laki-laki saja tetapi, ibu rumah tangga pun ikut bermain, jangankan ibu rumah tangga yang ikut bermain pun termasuk anak-anak sekolah juga ikut bermain.

Secara otomatis permainan ini merusak harkat, martabat, sikap, tingkalaku seseorang untuk berpikir masa depannya. Karena, permainan ini membuat keseriusan seseorang dalam mempermainkan permainan ini sangat kental dan focus untuk menganalisisnya serta hanya menghitung saja membuang-buang waktu hanya untuk menghitungnya. Serta membuat kegiatan lainnya akan menghambat dan merasa malas untuk melakukannya. Dampak negatif besar yang harus ditanggung rakyat papua karena, kefokusan permainan yang tak dikendalikan ini.
Perbandingan Jawa-Papua
Jawa, kawan coba mengerti ini hanya permainan liar yang I lakukan oleh para TNI/POLRI untuk membunuh rakyat papua. Karena, kalau di jawa, kedapatan Bandar togel dan sejenisnya itu, langsung di tanggkap dan diproses secara hukum hingga tuntas dan membuat surat pernyataan untuk tidak akan melakukannya lagi.
Papua, kawan, coba mengerti ini hanya permainan untuk membunuh karakter rakyat papua. Karena, mereka sendiri yang Bandar, mereka sendiri pula pelakunya. Mesak Pekei

Mengejar Keadilan

Mengejar Keadilan

Mengejar Keadilan

Mengejar Keadilan

KATAKAN YANG SEBENARNYA

KATAKAN YANG SEBENARNYA
KATAKAN YANG SEBENARNYA

Mengejar Keadilan

Mengejar Keadilan
 
Copyright © 2014 KABAR MUARA NEWS. All Rights Reserved. Powered by PENA PENGUPAS REALITAS
Template by BUNAMONEWS and BUNAMONEWS